
Membangun Kedekatan Ayah dan Anak: Rahasia Anak Tumbuh Cerdas
Share
Menjadi orang tua dan membersamai si kecil adalah sebuah seni yang indah, terutama ketika dilakukan bersama. Ketika Chic Mama dan Chic Papa saling mendukung dan terlibat dalam setiap momen, bukan hanya anak yang merasakan cinta, tetapi juga rasa cinta antara Chic Mama dan Chic Papa akan semakin kuat. Ada kedekatan yang terbangun, ada kebersamaan yang tumbuh. Di Indonesia, mungkin masih ada anggapan bahwa pengasuhan adalah tugas seorang ibu. Bagaimana dengan di negara lain?
Hallo, Chic Mama! Perkenalkan, saya Annisa. Ibu dari satu orang anak yang saat ini tinggal di Jepang. Ketika saya pindah ke Jepang, ada satu hal yang begitu berkesan. Setiap akhir pekan, saat berjalan-jalan ke taman atau berbelanja keperluan di supermarket, saya sering kali meilhat para ayah yang dengan santai berjalan-jalan hanya berdua dengan anaknya. Tidak jarang saya melihat seorang ayah membawa dua anak sekaligus. Menggunakan baby carrier sambil mendorong stroller. Kemana sang Ibu? Ternyata di Jepang hal ini adalah pemandangan yang umum. Pada akhir pekan, para ibu akan menikmati me time sementara ayah dan anak menghabiskan waktu bersama, menikmati momen membangun kedekatan. Di Jepang, para Chic Papa bahkan mendapatkan cuti melahirkan atau パパ休暇 (papa kyūka) sampai dengan 8 minggu. Hal ini bertujuan untuk menghadirkan pembagian pengasuhan yang setara antara ayah dan ibu. Juga untuk membangun kedekatan antara ayah dan anak.
Pentingnya Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak
Berdasarkan penelitian dalam Journal of Family Psychology, anak-anak yang menghabiskan waktu berkualitas bersama ayah mereka cenderung lebih bahagia, memiliki perilaku yang lebih baik dan tumbuh dengan percaya diri yang tinggi. Apakah Chic Mama pernah memperhatikan bagaimana si kecil bersinar ketika bermain bersama ayahnya? Sosok seorang ayah adalah sosok inspiratif bagi si kecil. Seperti spon yang menyerap air, anak belajar dari melihat, memperhatikan, dan meniru apa yang terjadi di sekitar mereka.

"Every father should remember that one day his son will follow his example instead of his advice." - Charles Kettering
Berkesempatan tinggal di Jepang membuka mata saya terhadap beragam pola pengasuhan. Saya begitu terkesan melihat bagaimana para Chic Papa di Jepang mengambil peran aktif dalam kegiatan sehari-hari anak-anak mereka. Hal ini mengingkatkan saya bahwa meski di Indonesia belum seumum itu, namun semakin banyak ayah yang mulai aktif dalam pengasuhan. Perlahan, kita juga melihat perubahan dalam cara para Chic Papa mendukung istri dalam merawat anak, bukan hanya sebagai bantuan, tetapi sebagai peran yang setara.
Manfaat Kedekatan Ayah dan Anak
Chic Mama, ternyata membangun kedekatan antara ayah dan anak memiliki banyak manfaat. Menurut National Institute of Child Health and Human Development, ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan memberikan pengaruh besar dalam membentuk keterampilan sosial anak. Aktivitas bersama seperti bermain di luar atau berolahraga membantu anak mengembangkan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Anak-anak yang memiliki kedekatan dengan kedua orang tua juga cenderung memiliki kemampuan regulasi emosi yang lebih baik, yang berkontribusi pada kesuksesan akademik mereka. Dikutip dari laman thefatherhoodproject, keterlibatan ayah dalam pengasuhan berdampak positif pada kemampuan akademik anak. Ayah yang terlibat aktif membuat anak merasa lebih aman untuk bereksplorasi mencoba hal baru dan memberikan motivasi kepada mereka untuk belajar di sekolah. Dengan fondasi emosi yang baik dan rasa percaya diri, menjadi dasar yang kuat bagi si kecil untuk dengan optimal.
Memperkuat Cinta dengan Melibatkan Ayah
Tahukah Chic Mama bahwa berbagi peran dalam pengasuhan juga bisa memperkuat hubungan suami-istri? Chic Mama akan merasa lebih dihargai, dan komunikasi dalam hubungan pun akan lebih lancar. Bagaimanapun, membersamai si kecil adalah tanggung jawab yang besar dan penuh dengan tantangan, dan ketika hal ini dijalani bersama, beban akan terasa lebih ringan. Chic Mama dan Chic Papa akan menjadi tim kuat yang saling mendukung dan senantiasa tumbuh bersama.
Sebuah studi dari American Psychological Association menunjukkan bahwa pasangan yang saling mendukung dan berbagi peran pengasuhan memiliki tingkat kepuasan pernikahaan yang lebih tinggi. Ketika Chic Mama dan Chic Papa berkerja sama dalam membersamai si kecil, rasa cinta akan tumbuh semakin kuat dan menjadi memori positif bagi si kecil.
"To be in your children’s memories tomorrow, you have to be in their lives today." - Barbara Johnson
Membangun Kedekatan Ayah dan Anak
Membangun kedekatan ayah dan anak tentu tidak mudah dan bukan sesuatu yang dapat dicapai dalam waktu semalam. Usaha ini bisa dimulai sejah si kecil lahir, misalnya melalui skin-to-skin contact. Si kecil dapat merasakan detak jantung dan kehangatan pelukan Chic Papa. Keterlibatan Chic Papa kemudian dapat ditingkatkan dengan mulai menjadi bagian dari rutinitas harian si kecil. Mulai dari mengganti popok, menyiapkan makanan, bermain bersama, bahkan menggendong si kecil saat berpergian.
Salah satu hal yang saya lakukan untuk membangun kedekatan ayah dan anak ketika anak saya newborn adalah dengan sengaja sering meminta sang ayah untuk menggendong si kecil. Lucu rasanya mengingat bagaimana suami saya sangat kaku dan takut menggendong si kecil. Seiring berjalannya waktu dan anak yang mulai tumbuh, saya memperkenalkan suami saya cara menggunakan gendongan. Ternyata kesulitan terbesar kami bukan pada mencari gendongan yang nyaman untuk si kecil, tetapi lebih kepada mencari gendongan yang cukup untuk dipakai kami berdua. Ukuran badan suami saya yang cukup sangat besar membuat beberapa jenis gendongan tidak dapat digunakan. Disaat itulah kami berkenalan dengan Mikhadou stretchy wrap, gendongan pertama suami saya yang juga membawanya berkenalan dengan baby wearing.

Saat itu, tahun 2020, saya pun tidak begitu familiar dengan stretchy wrap. Jenis gendongan yang saya tahu hanya sekedar kain jarik atau opsi lain adalah langsung meletakkan bayi di stroller. Menjadi ibu membuat saya banyak belajar, termasuk belajar menggendong dan baby wearing. Kemudian saya mulai mengikuti kelas menggendong. Saya berkenalan babywearing, mengenal berbagai jenis gendongan seperti ring sling, soft structure carrier (SSC), instant wrap, sampai stretchy wrap. Pemilihan stretchy wrap sebagai gendongan kami saat itu dikarenakan penggunaannya yang sangat fleksibel, dapat mengikuti ukuran badan saya yang kecil, pun ukuran suami saya yang besar. Penggunaannya yang erat namun tidak sesak membuat kami tetap dengan nyaman melakukan berbagai aktivitas dengan si kecil dalam dekapan. Tidak hanya memudahkan kami sebagai orang tua, ternyata baby wearing juga memiliki berbagai manfaat untuk si kecil, loh, Chic Mama.
Baca juga : Keajaiban Baby Wearing: Menemani Perjalanan Menjadi Orang Tua.
Stretchy wrap dan baby wearing dapat menjadi awal yang indah untuk membangun kedekatan ayah dan anak. Keterlibatan ayah tidak sedikitpun mengurangi nilai seorang ibu, sebaliknya, kedekatan ayah dan si kecil akan memperkaya momen kebersamaan keluarga. #BersamaMikhadou, mari kita jalani setiap perjalanan membersamai si kecil dengan penuh cinta.
_________________________
Ditulis oleh : Annisa Anindita dalam program Ibu Punya Mimpi. Terima kasih bu Annisa!
Untuk chic mamas yang suka menulis dan tertarik ikut programnya bisa cek ke
Ibu Punya Mimpi ya!